19.8.13

Tanjung Kodok: Ternyata kodok aktivis LDR

Banyak bilang saya adalah pribadi yang suka membahas hal yang mungkin banyak orang anggap kurang penting. Misalkan dalam kasus ini, saya suka bingung dengan penamaan beberapa tanjung di Indonesia.

Seperti Tanjung Perak, apakah dulu Surabaya bekas pertambangan perak, ataukah di setiap perhelatan PON kontingen Jatim cuma dapat medali perak? Apakah dulu Jakarta adalah sentra penjualan panci hingga muncul nama Tanjung Priok? Lalu apakah di Batam sering ada nikah massal jadi banyak kegiatan meminang makanya ada Tanjung Pinang?

Oke I do admit, daripada bingung atas pertanyaan-pertanyaan di atas, akan lebih cepat bila saya langsung mengetiknya di kolom search Google, ya? Namun weekend kemarin saya semakin yakin bahwa achievement feeling atas penemuan sebuah fakta akan berasa lebih ketika kita mendapatkannya langsung dari alam, melalui observasi, baik sengaja maupun tidak sengaja.

Sabtu kemarin saya keluarga berkunjung ke Wisata Bahari Lamongan (WBL), sebuah tempat wisata yang memiliki konsep serupa dengan Jawa Timur Park-nya Malang, namun bedanya WBL mengambil lokasi di dekat pantai. Dan iya, hari Sabtu memang bukan waktu yang tepat untuk dapat puas menikmati semua wahana di tempat wisata model begini. Ramai! (Singkat kata saya hanya mencoba satu wahana bernama SPEED FLIP, dan sudah bikin muntah dua kali -__-)

Kapok berwahana, saya langsung mengajak keluarga beranjak ke pantai, berharap semilir angin laut bisa membuat perut enakan. Pantai di area WBL ini tidak bisa dibilang biasa saja, karena pemandangannya indah langsung berhadapan dengan Laut Jawa, dan pihak WBL berhasil merancangnya sedemikian rupa hingga terasa nyaman untuk menjadi area berkumpul keluarga.

Tanjung Kodok

Di sini saya disambut oleh sebuah objek bernama Batu Kodok. Jadi ini yang menyebabkan kenapa pantai ini bernama Tanjung Kodok. But still, masih ga ngerti kenapa bernama Batu Kodok.

Batu Kodok dipasangi nametag.

Ternyata setelah dilihat dari spot yang lain, Batu Kodok ini memang berbentuk seperti kodok. Ini foto yang saya ambil dari anjungan di sisi yang berbeda dari Tanjung Kodok.
Seperti seekor kodok yang menghadap Laut Jawa. Mungkin lagi rindu sama pacarnya di Kalimantan.
Di perkuliahan, pelajaran Teori Akuntansi mengajarkan saya untuk melihat dari perspektif yang berbeda. Bagaimana sebuah teori dibentuk dan bagaimana teori tersebut dilihat, baik oleh akuntan maupun oleh pengguna informasi akuntansi. Yah contohnya seperti orang-orang yang menilai sebuah gajah di bawah ini:

Mungkin akan lebih ngena jika yang diamati itu kodok.
Haha penting ga penting ya? Yah terlepas dari fakta-tanjung-kodok-yang-saya-senang-mendapatkannya, hari itu saya dan keluarga mendapatkan quality time untuk bersenang-senang bersama. We really did. Hehe :)

Wahana prosotan untuk keponakan. Modal: Karton bekas :))

Wisata Bahari Lamongan, 17 Agustus 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar